Martha Tilaar: Jangan Malu Pakai Produk Lokal!

Di balik sebuah brand yang legendaris, ada sosok wanita hebat yang merintisnya dari bawah hingga punya nama besar seperti sekarang.

Martha Tilaar, wanita yang lahir pada 4 September 1937 ini adalah figur di balik suksesnya Martha Tilaar Group yang menaungi berbagai merek kecantikan lokal seperti Sariayu, Biokos, Mirabella, Solusi, Rudy Hadisuwarno Cosmetics (RHC), dan masih banyak lagi.

Lewat brand itulah Martha memperkenalkan keaslian produk Indonesia tidak hanya di pasar lokal, namun juga pasar global.

Saat ditemui beberapa waktu lalu melalui sambungan video call, Martha yang dikenal dengan sasakan rambutnya yang khas itu masih terlihat bugar dan ayu di usianya yang telah menginjak 84 tahun. Ia lantas bercerita seputar kecintaannya terhadap produk lokal.

“Setelah menikah, saya pernah tinggal di Amerika. Cuaca yang terlalu dingin bikin kulit saya makin kering. Lalu saya coba kosmetik buatan Amerika. Sayangnya undertone kosmetik mereka terlalu terang, jadi bikin kulit saya terlihat abu-abu,” kenang Martha.

Lewat pengakuannya tersebut, tercetus sebuah ide untuk membuat produk kecantikan dengan warna-warna kulit wanita Indonesia. Dari sinilah wanita yang lahir di Kabupaten Kebumen itu menggali lebih dalam tentang kekayaan alam Indonesia.

“Saya ingin membuat produk dengan memanfaatkan apa yang kita miliki di Indonesia. Saya pikir dengan memanfaatkan sumber alam, produk yang saya ciptakan punya ciri khas yang mengingatkan kita dengan produk lokal,” ucapnya.

 

baca juga: awet muda di usia senja, ini bukti cinta martha tilaar pada bahan-bahan Herbal

 

Dari Malu Jadi Candu

Martha Tilaar menjadi salah satu sosok wanita yang identik dengan produk kecantikan dalam negeri. Namun masih jarang yang tahu bahwa sang puan ternyata dulunya punya sikap tak acuh terhadap kosmetik lokal.

“Waktu masih tinggal di Amerika, sejujurnya saya malu mengakui kebudayaan Indonesia. Kalau mau pakai kosmetik lokal pun rasanya malu dan mau sembunyi-sembunyi. Tapi saya akhirnya menyesali sikap itu”, kisahnya seraya tersenyum.

Wanita yang sempat melanjutkan studinya ke Negeri Paman Sam itu akhirnya tersadar oleh sebuah peristiwa di mana ia diwajibkan menulis sebuah karya ilmiah bertajuk ‘Indigenous Makeup from Your Country’ oleh sang guru.

“Jujur saja waktu itu saya bingung dan resah. Apa yang harus saya tuliskan untuk makalah ini? Saya benar-benar tidak tahu apa-apa tentang budaya Indonesia. Sedangkan kalau saya tidak menulis, saya tidak bisa lulus studinya,” ucapnya.

Kegelisahan itu akhirnya membulatkan tekadnya untuk memperdalam kebudayaan Indonesia. Martha juga mulai mencoba membuka diri dan belajar untuk mencintai produk-produk Tanah Air.

Yang awalnya bersikap tak acuh dan tidak mengindahkan, kini Martha justru tak bisa lepas dari produk lokal dan sumber daya dari Nusantara. 

Nyatanya, Martha justru bekerja keras untuk menelisik kekayaan alam Indonesia yang kemudian ia olah menjadi bahan utama produk-produk kosmetik dan perawatannya.

 

baca juga: 6 Skincare Antiaging Sariayu dengan 90% Bahan Alami

 

Produk Lokal adalah Identitas Diri

Seakan tak ingin melihat lebih banyak muda-mudi yang senaif dirinya kala masih muda, Martha mengajak generasi muda agar lebih mencintai produk-produk buatan dalam negeri dan menjadikannya sebagai identitas diri.

“Mari sama-sama mencintai produk buatan Indonesia, karena produk-produk kita tidak kalah dengan buatan luar. Orang-orang di pabrik juga bekerja sama kerasnya untuk menghasilkan produk yang berkualitas,” pesannya.

Martha juga berpesan untuk memakai produk lokal dengan bangga dan percaya diri. Tak ada yang membuatnya lebih senang daripada melihat generasi Tanah Air yang menggunakan produk buatan Indonesia dengan bangga.

“Jangan seperti saya yang dulu malu kalau pakai kosmetik lokal,“ tukasnya diikuti gelak tawa. Harus bangga. Sebagai orang Indonesia yang berwajah Asia, lanjutnya, gunakan produk-produk buatan negeri sendiri sebagai identitas diri.

Di usianya yang tepat menginjak 84 tahun pada 4 September 2021 lalu, Martha masih aktif merawat tubuhnya dari luar dan dalam menggunakan produk-produk kosmetik buatannya seperti Biokos, Sariayu, serta ramuan herbal buatan Indonesia.

Bahkan hingga di usia senjanya, wanita pekerja keras ini masih mendedikasikan hidupnya untuk mencintai produk-produk buatan dalam negeri.

Ia juga senantiasa mengajak generasi muda untuk merayakan perkembangan inovasi di dunia kecantikan dengan bangga menggunakan kosmetik lokal.

 

---

Penulis: Khanza Sabrina Salsabila

Editor: Nana Rohanawati